Ramadan kali ini berbeda dengan Ramadan sebelumnya. Sebelum pandemi menyerang, kita tidak perlu tersekat jarak, terbatas waktu, ataupun terhantui wabah. Namun, setelah pandemi bernama virus korona (COVID-19) menyerang, kondisi itu perlahan mulai terampas. Di Indonesia, sampai 12 Mei 2020, pasien positif virus korona berjumlah 14.749, pasien sembuh sebanyak 3.063, serta pasien meninggal sebanyak 1.007 (covid19.go.id). Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pun tengah diberlakukan. Sontak, masyarakat mulai kelimpungan dalam menyambung kehidupan.
Lantas, siapakah yang dapat melawan pandemi ini? Apa hanya seorang laki-laki atau ikhwan (muslim) yang mampu mencegahnya? Tidak! Tentu, seorang muslimah pun dapat berkontribusi dengan bidang yang dia tekuni. Lantas, apa yang kita bisa lakukan jika tak bisa bertugas sebagai petugas medis atau relawan?
Kegiatan semacam #FestivalSisterlillahRamadan menjadi sinyal aktivitas positif yang bisa diikuti oleh muslimah di Indonesia. Meskipun kita dituntut untuk di rumah saja, #Sisterlillah dapat membuat perencanaan yang menyenangkan. Wabah ini justru membuat seorang muslimah yang cerdas harus terus berpikir dan semakin berbenah.
Ibnu Masud a.s. pernah berucap, “Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam, amalku tidak bertambah sedikitpun, padahal aku tahu saat ini umurku berkurang." Kutipan ini menyiratkan bahwa kegiatan positif dalam kondisi apa pun harus tetap dilakukan. Aktivitas tilawah, tadarus, hafalan surat bahkan kajian masih dapat dilakukan secara online dengan menghadirkan ustaz/ustazah melalui jejaring sosial seperti WA, Instagram, atau aplikasi video konferensi.
Dengan begitu, tak ada lagi istilah muslimah yang menganggur. Lihatlah bagaimana Khadijah menyerahkan seluruh hartanya hanya untuk mendukung dakwah Rasulullah saw. ataupun Aisyah yang menjadi tempat untuk berdiskusi seputar keislaman. Oleh karena itu, marilah kita konversi energi negatif selama pandemi menjadi energi positf dengan berbagai kegiatan positif. Muslimah dapat ikut serta dalam melawan pandemi dengan keteguhan hati. Marilah berlomba dalam kebaikan dan berhenti melakukan keburukan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar