Yang pertama kali memulai pembicaraan ketika bertemu.
Yang pertama kali menawarkan sebuah temu.
dan menarik senyumku yang masih malu.
hingga yang pertama kali memberi keyakinan bahwa kita memang lebih baik bersama.
Apa kau masih ingat siapa diantara kita yang memulainya?
Tak usah dijawab dengan suara, kuharap kamu tidak lupa apa jawabannya.
Padamu,
aku sempat percaya.
Bagaimanapun kita pernah membuat satu sama lain bahagia
Kamu adalah seseorang yang dalam banyak hal adalah yang pertama
Tak usah dijawab dengan suara,kuharap kamu tidak lupa apa jawabannya.
Tak ada yang akan bisa mengambil posisi itu darimu
Karena bagaimanapun juga
Benar adanya,kaulah yang bertahta dihati wanita sementaramu ini
Namun aku tak sangka,
Kau manusia yang paling mudah lupa
Pantas saja kau mudah untuk mengakhirinya
Sedangkan aku, mana bisa?
Hingga saat ini aku masih mengingat dengan jernih setiap detail kecil dari perjumpaan kita
Aku ingat,
Ke arah mana pandanganmu saat dirimu mengakui perasaan untuk pertama kalinya,
Aku ingat,
bagaimana dirimu tertawa,nada bicaramu saat bercerita
Dan dalam hati,
Aku mengharapkan ada aku di masa depanmu.
Aku tanya,seperti apa rasanya ditinggalkan?
Tak ada kata yang benar-benar bisa menggambarkannya,
dan ini bukan kebetulan saja
Kita tak biasa membicarakan patah hati secara terbuka
Mungkin karena takut saling menyakiti
Atau mungkin karena takut kembali luka
Dan kamu tak akan bisa mengerti rasanya kecuali pernah mengalaminya
Jadi tentu saja kamu tidak memahami kenapa aku meracau seperti ini
kenapa masih sulit bagiku untuk menganggapmu masa lalu?
Mungkin karena kau meninggalkanku tiba-tiba.
Benar,
Tiba-tiba.
Tidak apa-apa,
Terserah kau saja.
Memang sudah keputusanmu,dan jika begitu,aku bisa apa?
Tenanglah,
suatu saat nanti kamu akan tahu
Kamu salah telah meninggalkanku
Kamu telah kehilangan setulus tulusnya pendampingan
Perlu kau tahu
Kau adalah orang pertama dari segala
Kita sama sama bahagia,lalu kau mengakhirinya dengan tiba-tiba
karawang, 31 Agustus 2017 18.11