Kamis, 31 Agustus 2017

Tulisanku masih tentangmu

📝Aku yang ditinggalkan tiba tiba📝

Yang pertama kali memulai pembicaraan ketika bertemu.
Yang pertama kali menawarkan sebuah temu.
dan menarik senyumku yang masih malu.

hingga yang pertama kali memberi keyakinan bahwa kita memang lebih baik bersama.
Apa kau masih ingat siapa diantara kita yang memulainya?

Tak usah dijawab dengan suara, kuharap kamu tidak lupa apa jawabannya.

Padamu,
aku sempat percaya.
Bagaimanapun kita pernah membuat satu sama lain bahagia
Kamu adalah seseorang yang dalam banyak hal adalah yang pertama

Tak usah dijawab dengan suara,kuharap kamu tidak lupa apa jawabannya.

Tak ada yang akan bisa mengambil posisi itu darimu
Karena bagaimanapun juga
Benar adanya,kaulah yang bertahta dihati wanita sementaramu ini

Namun aku tak sangka,
Kau manusia yang paling mudah lupa
Pantas saja kau mudah untuk mengakhirinya

Sedangkan aku, mana bisa?
Hingga saat ini aku masih mengingat dengan jernih setiap detail kecil dari perjumpaan kita

Aku ingat,
Ke arah mana pandanganmu saat dirimu mengakui perasaan untuk pertama kalinya,

Aku ingat,
bagaimana dirimu tertawa,nada bicaramu saat bercerita
Dan dalam hati,
Aku mengharapkan ada aku di masa depanmu.

Aku tanya,seperti apa rasanya ditinggalkan?
Tak ada kata yang benar-benar bisa menggambarkannya,
dan ini bukan kebetulan saja
Kita tak biasa membicarakan patah hati secara terbuka

Mungkin karena takut saling menyakiti
Atau mungkin karena takut kembali luka
Dan kamu tak akan bisa mengerti rasanya kecuali pernah mengalaminya

Jadi tentu saja kamu tidak memahami kenapa aku meracau seperti ini
kenapa masih sulit bagiku untuk menganggapmu masa lalu?

Mungkin karena kau meninggalkanku tiba-tiba.
Benar,
Tiba-tiba.

Tidak apa-apa,
Terserah kau saja.
Memang sudah keputusanmu,dan jika begitu,aku bisa apa?

Tenanglah,
suatu saat nanti kamu akan tahu
Kamu salah telah meninggalkanku
Kamu telah kehilangan setulus tulusnya pendampingan

Perlu kau tahu
Kau adalah orang pertama dari segala
Kita sama sama bahagia,lalu kau mengakhirinya dengan tiba-tiba

karawang, 31 Agustus 2017 18.11

Minggu, 13 Agustus 2017

Aku rindu maka aku membaca

Sejauh apapun kamu pergi aku yakin disuatu masa nanti kamu kan kembali. Mungkin sekarang hanya rasaku yg sendiri tetapi kamu selalu dihati dan bersamai langkahku. Senyummu yang penuh arti, sabarmu meladeni sikapku ini, nasihatmu perbaiki diri tanpa sedikitpun menyakiti padahal apalah daku yg lebih banyak menyebalkan, keras kepala,  membuat kecewa, dan hanya sering meminta maaf padamu karena aku tak kunjung berupaya lebih baik.

Aku sama sepertimu. Mudah melemah, rapuh, putus asa, jenuh, lelah dengan segala rutinitas yg ada. Namun sungguh sayang sekali jika sekarang kita justru kalah duluan sebelum peristirahan yang membahagiakan. Tempat ini bukan untuk bergurau, kita masih jauh ke tepi perbatasan. Maukah kamu bersabar sedikit saja. Aku berupaya, kamu berusaha. Dua kekuatan akan hasilkan sinar yang benderang tidak peduli hamparan meredupkan. Cukup jalankan peran yg ada untuk simpanan keabadian.

Jika saat ini kamu rehat sejenak tidak mengapa, tidak akan ada yg memaksa. Aku memang pernah meninggalkan seseorang yang amat baik dan berarti dlm hidup meski aku akui kehilangan dirinya namun itu tidaklah seberapa. Jauh lebih menyakitkan jika hal itu adalah kamu kawan kebaikanku.

Semua memang ada masanya. Aku paham hal itu. Jangan keliru, tanganku selalu siap mengandengmu walau untuk menyemangati diri akupun perlu kamu. Namun jangan pernah untuk menghilang apalagi pergi dari pilihan yg telah diikrarkan. Sungguh sayang.

Dekapanku selalu terbuka untuk memeluk jiwamu, mengguatkan agar tak ada yang pergi dan hilang kecuali kematian. Aku tetap disini menanti kamu kembali menapaki langkah bersama-sama seperti dulu lagi. Berdoa agar aku dan kamu tetap diluruskan, dikuatkan niatnya dari kelokan penghancuran.

Rangkulan, 07 agustus 2017
@fatimahyuliani