Minggu, 11 Desember 2016

Cerpen Ranting sederhana

   RANTING SEDERHANA

“Pasti di dalam keluarga ada salah satu yang gagal atau tidak berhasil, minta doanya saja bu, semoga kakak saya Ba dapat diberi taufik dan hidayah oleh Allah SWT. Aaaaaaamiiiiin” begitu jawaban alif saat ditanya tentang kakaknya Ba oleh tetangganya. Alif selalu menjadi bahan pertanyaan tentang Ba yang tidak pernah ada dirumahnya. Sudah lama Ba selalu pergi dari rumah dari umur 11 tahun. Alif adalah anak kedua dan juga anak piatu karena ibunya meninggal saat melahirkan Alif. Ba dan Alif tinggal bersama ayahnya yang bernama wahyu. Ayahnya yang berumur 70 tahun dengan berpenghasilan sangat  kecil karena pekerjaan ayahnya adalah hanya seorang pencari ranting untuk dijual dan sebagai bahan bakar untuk mereka memasak. Sifat Ba jauh berbeda dengan alif, alif sangat rajin dalam beribadah dan Ba sebaliknya. Ba dan alif tidak jauh berbeda umurnya. Alif 19 dan Ba 24.
 “gebrukkkkkkk” terdengar suara yang cukup keras sekali dari arah pintu. Alif baru saja selesai solat duha dan segera keluar  “dari mana saja kak?  kenapa kakak pulang pagi dan selalu pergi malam ? kakak sudah solat ?” tanya nya pada Ba kakaknya . kemudian Ba menjawab dengan suara bertekanan tinggi “bukan urusanmu, jangan menggurui kakak, kalau mau ceramah dimasjid saja, jangan disini” seketika alif pun langsung menundukan kepala dan beristigfar karena alif sudah terbiasa dengan jawaban Ba kakaknya itu, alif segera ke tempat solat dan melanjutkan berdoa. Didalam doanya alif selalu melantunkan doa yang sama “Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, berikan taufik dan hidayah buat kakaku agar kakak dapat dibukakan pintu hatinya dan kembali kejalan yang benar” doanya sambil berlinang air mata.
“brakkkkkkkkkkk” terdengar suara wajan jatuh dari dapur, sesegera mungkin alif keluar dan melihat asal dari suara tersebut, ternyata Ba yang sengaja menjatuhkan wajan itu. tiba-tiba  “kenapa tidak ada makanan dirumah ini? makanya saya tidak pernah  betah berdiam dirumah” katanya Ba dengan marah sambil berjalan kekamar.
Tidak lama “Assalamualaykum nak” terdengar suara ayah dengan ciri khasnya, alif segera berlari menghampiri ayahnya dan membatu ayahnya yang membawa ranting untuk dijual dan menjadi bahan bakar mereka memasak.
 “ada Ba ya nak ?” tanya nya pada alif. Alif pun menjawab “iyah ayah” seketika itu Ba pun keluar dari kamarnya  “ehem ehem, oh ayah udah pulang ya ? coba minta uang ayah” Ayahnya meneteskan air mata sambil berkata “ nak, rantingnya belum dijual dan ayah tidak punya uang” Ba pun kembali kekamarnya dan tidak lama Ba pergi kembali dari rumah  dengan menutup pintu dengan keras “brukkkkkk....” ,“astagfirullah” kata alif sambil membawa ayah kekamar.
 Seperti biasa Ba pergi ke tempat tongkrongan yang dipenuhi preman. “bud, gw minjem motor ya ? biasa buat jalan sama pacar kan sekarang malam minggu” tanya nya Ba kepada budi sambil menepuk pundaknya. “okey ba, pakai saja” jawab budi sambil melihat ke arah jalanan yang cukup ramai dengan lalu lalang mobil. “gw duluan ya bro” pamitnya Ba pada teman-temannya untuk pergi dengan pacarnya  yang bernama Adah.     “tit tit tit” terdengar keras suara telakson motor Ba dan Adah pun langsung keluar menemui Ba “hai sayang, udah lama ya diluar?” katanya Adah kepada Ba “langsung berangkat ke tempat biasa aja ya sayang udah jam 8 takut kemaleman nanti pulangnya” jawabnya sambil menghidupkan motor. Setibanya di tempat tongkrongan mereka “palu’s cape” meraka ngobrol dengan asik dan ternyata, jam sudah menunjukan pukul 23.40. Ba langsung mengantarkan Adah kerumahnnya kemudian Ba seperti biasa menginap di tongkrongan dengan teman-temannya.
“la la la la na na na” terdengar suara handphone jadul milik Ba “ siapa sih pagi pagi sudah telepon, baru juga jam 11.00, ganggu saja hari minggu juga ” gerutunya sambil melihat handphone dengan mata sedikit tertutup. Ba terkejut karena yang menelponnya adalah dari kantor polisi “hallo apakah ini Ba? Saya dari pihak kepolisian, saya minta agar saudara Ba untuk datang ke kantor polisi agar menjadi saksi atas meninggalnya saudari adah” “apah pak ? Adah meninggal ? ” jawabnya sambil terkejut dan Ba bergegas langsung pergi ke kantor polisi. Setibanya dikantor polisi Ba langsung menjadi saksi dan ditanya-tanya tentang pacarnya bernama Adah dikantor polisi.  karena Ba adalah orang terakhir yang pergi bersama Adah. Ketika Ba menjawab pertanyaan polisi, Ba sesekali di ditendang kakinya oleh polisi karena Ba menjawab tidak jujur pada saat ditanya tentang Adah oleh polisi padahal Ba pada saat itu tidak bersalah. Pada hari itu Ba menginap dikantor polisi karena Ba terus-menerus ditanya oleh polisi dan tidak boleh pulang sebelum pertanyaannya selesai.
Setelah selesai di introgasi tepat pukul 05.00 pagi Ba pun langsung pulang. “ayaaaaaaaaaah” teriaknya Ba sambil berlari menuju kamar ayahnya dan langsung memeluk ayahnnya berkata “maafkan Ba ayah, Ba bertahun tahun sudah durhaka pada ayah dan alif”. ayahnya pun mengusap kepalanya Ba sambil menangis “tidak apa anakku, ayah sudah memaafkan kamu”. Alif yang sudah terbangun dari tidurnya pun tidak sengaja mendengar percakapan ayah dan Ba kemudian alif langsung berlari dan memeluk ayah dan Ba. “ada apa kak? Cerita kepada ayah dan alif” kata alif dengan mata berkaca-kaca. setelah itu Ba menceritakan apa yang terjadi pada Ba dan mereka tidur bersama karena Ba pada saat kejadian itu takut jika tidur sendirian dan selalu terbayang akan pacarnya Adah. pada malam itu pun ayah Ba dan alif jatuh sakit kemudian selalu berpesan “ingat ba, dikantor polisi kamu harus jujur”. Ba pun sangat menyesal dan bertobat pada malam itu karena perbuatan Ba kepada ayahnya. Ba belajar solat pada alif karena Ba sudah lama tidak menunaikan solat . jadi dia lupa bagaimana caranya solat. Ba belajar mengaji dengan alif. Pada saat kejadian itu pun Ba, alif dan ayahnya pun selalu mengaji, solat dan berdoa bersama sama agar masalah pada Ba cepat terselesaikan dengan pertolongan dari sang maha penolong.
Setelah 3 hari Ba menjadi saksi, pada hari ke 2 dan ke 3 Ba selalu jujur dalam memberikan keterangan. Akhirnya pada hari ke 4 Ba tidak di telpon oleh pihak kepolisian lagi karena kejujuran Ba saat memberi keterangan dan juga kebesaran Allah SWT.
Pada hari ke 5 setelah kejadian itu ayah mengajak alif dan Ba untuk pergi kehutan bersama-sama “Ba, Alif ayo kita pergi ke hutan untuk mencari ranting temani ayah nak, sambil menunggu telpon dari pak polisi kepada Ba”.
 (Sesampainya dihutan) “nak silahkan masuk hutan ambilah sebuah ranting yg bagus dan baik. ayah menunggu mu di luar hutan sana”  kata ayah sambil menunjukan tempat untuk berteduh. Ba pun masuk duluan ke dalam hutan, dia melihat ranting yg bagus dan baik, tetapi dia berfikir pasti di depan sana masih ada ranting yang jauh lebih bagus dan baik dari ini,  akhirnya dia berjalan kembali kedepan. Dan menemukan ranting yang jauh lebih bagus lagi, Dari yg pertama. Tetapi dia berfikiran sama seperti yang awal dia meninggalkan ranting kedua itu yg sangat bagus. Dan berharap di depan menemukan ranting yang bagus pula, setelah ranting ketiga. Sangat bagus dan baik sekali. Tetapi dia tidak mengambilnya kembali dengan alasan yang sama. Akhirnya, tidak terasa dia sudah keluar dari hutan, dan tidak membawa ranting yang bagus dan baik satupun karena rasa ketidakpuasan Ba pada ranting yang sebelumnya.”nak, mengapa kau tak membawa ranting satupun padahal di dalam hutan sana pasti banyak ranting yang baik dan bagus?” tanya ayahnya kepada si Ba sambil melihat ke arah hutan. si Ba pun menjawab “ayah, aku tidak mengambil 1 pun, memang disana banyak ranting yg bagus dan baik, setelah beberapa ranting yg bagus dan baik itu aku lewati pasti masih ada di luar sana ranting yg baik dan bagus. Maka dari itu aku tidak mengambilnya” Begitulah penjelasan si Ba, dan ayahnya hanya tersenyum kepada si Ba, selanjutnya mereka menunggu alif. Dan akhirnya Alif mulai memasuki hutan, di awal perjalanan alif sudah banyak menemukan ranting yang baik dan bagus. Tetapi, alif sama sekalipun tidak tertarik kepada ranting2 itu, dia hanya memandangnya sesaat. Dan terus berjalan menyusuri hutan, dan akhirnya dia tertarik pada sebuah ranting.Yaitu ranting yang sangat sederhana, tetapi telah membuatnya tertarik dan membawanya keluar dari hutan itu. Akhirnya alif bertemu dengan ayahnya dan kakanya Ba, “ Alif, mengapa kamu mengambil ranting yang sederhana, padahal di dalam sana banyak ranting-ranting yang sangat bagus dan baik ?” Tanya ayah pada alif. Alif pun menjawab pertanyaan dari ayahnya "Ayah, memang didalam hutan sana banyak sekali ranting-ranting yg indah bagus dan sangat baik,  tetapi hanya satu yang membuat saya tertarik yaitu ranting yang sederhana ini, yang membuat saya sangat tertarik sekali walaupun sederhana, tetapi ini ranting yg membuatku tertarik memilihnya, walaupun di luar sana banyak ranting yg sangat bagus dan baik”. Ayah dan kakaknya pun sangat terharu dengan keputusan Alif.begitulah Alif dalam bersikap seperti anak pertama dalam keluarganya  Dan akhirnya mereka pergi meninggalkan hutan          bersama-sama dengan senyuman yg indah dan rasa senang karena sudah mendapatkan ranting. Setelah pulang dari hutan. Tiba-tiba Ayah, Ba dan Alif terkejut karena melihat polisi datang ke rumah. Setelah bertanya kepada polisi ternyata polisi mengabarkan bahwa pelaku pembunuhan sudah diketahui dan pelaku nya itu dari sahabat dekat Adah yang menyukai Ba, makanya dia telah membunuh Adah. Ba pun terbebas dari pertanyaan  dan tuduhan polisi”


















Kesimpulan dan hikmah dari cerita yg kita bisa ambil dari cerita tersebut adalah kita tidak perlu mencari yg sempurna tidak perlu mencari yg bagus dan tidak perlu mencari yg baik. Mungkin memang diluar sana banyak ranting yg cantik, bagus dan sebagainya. Tetapi hanya satu yang alif pilih. Yaitu hanya ranting yg sederhana. Dari kesederhanaan itu ketertarikan itu muncul yang membuat alif tertarik.  Karena cinta tidak memandang kesempurnaan dari pasangannya sendiri, tetapi bagaimana kita mempersatukan kekurangan kita berdua menjadi kesempurnaan yg kekal dan abadi selamanya.
Juga ketika kita mendekatkan diri kepada Allah SWT, Allah akan membantu kita walaupun kita berlumur dosa dan intinya selalu jujur dalam berkata maka semua masalah akan cepat terselesaikan Karena dengan kebohongan hanya akan menyelamatkanmu sementara. Tetapi, dengan kejujuran akan menyelamatkanmu selamanya.
 Juga dengan berdoa, kita harus terus berdoa walaupun doa kita tidak kunjung tercapai dan dikabulkan Allah SWT tetapi kita harus yakin bahwa Allah akan membalas doa kita. Walaupun tidak dibalas pada hari itu juga Allah akan balas dikemudian hari, atau menggantinya dengan yang lebih baik, ataupun Allah akan membalasnya diakherat kelak, karena doa adalah selemah lemahnya iman. Allah maha pengasih lagi maha penyayang, Allah akan memafkan hambanya walaupun dosanya seluas lautan. Dan bertobatlah sebelum nanti diakherat kelak kita ingin dihidupkan lagi agar dapat bertobat dan solat lah sebelum disolatkan ukhti wa akhi.




Minggu, 18 September 2016

Tengadahkanlah Tanganmu

          Penat dan kekalahan dalam hidup, perlu dinetralkan dengan melaporkannya kepada Allah yang memegang jiwa dan kepedihan kita. Allah Mahatahu setiap air mata yang menetes. Allah juga Mahatahu akan setiap hati yang tersayat, jiwa yang terpuruk jatuh dan hati yang tertunduk lemah.

     Allah pulalah yang akan menyembuhkan luka kita. Dengan kasih sayang-Nya, Allah akan memeluk doa-doaku dan doamu. Mengabulkan pintamu dan pintaku.

      Biarkan hatimu lega dengan menyampaikan deritamu kepada-Nya. karena Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya yang shalih. Tumpahkan rasa yang mengganjal, tertekan dan tercekik keadan. Jangan pernah mengeluh kepada orang yang salah. Tapi hanya kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

         Gunakan tengah malam sebagai waktu yang tepat untuk ber-curhat ria kepada Allah. kesalahan-kesalahan yang sudah kita buat. Kebingungan yang sudah terjadi. Gelap dan pekat hati yang kita rasakan. Lepaskan semua ras itu dan tumpahan di sepertiga malam yang sepi dan gelap.

         Biasakan melakukan ini agar kita semakin dekat dengan Allah. Dalam setiap nafas kita, dalam setiap usaha kita kepada Allah Ta'ala.